About me

Feeds RSS
Feeds RSS

Kamis, Oktober 30, 2014

#PINTERNET (PSIKOTERAPI VIA INTERNET)

3. PSIKOTERAPI VIA INTERNET
  I.  KAJIAN TEORI
Psikoterapi adalah serangkaian metode berdasarkan ilmu-ilmu psikologi yang digunakan untuk mengatasi gangguan kejiwaan atau mental seseorang. Pengobatan dengan cara psikologis dari masalah yang bersifat emosional dimana seseorang terlatih sengaja membangun hubungan profesional dengan pasien dengan tujuan :
      -          Menghapus, mengubah atau menghambat gejala
      -          Yang terganggu pola mediasi perilaku
      -          Meningkatkan pertumbuhan kepribadian yang positif.
Dapat disimpulkan bahwa psikoterapi adalah adanya proses interaksi antara 2 pihak (atau lebih) yang bertujuan untuk memperbaiki suatu keadaan yang tidak menyenangkan.

  II.           MACAM-MACAM PSIKOTERAPI VIA INTERNET
1.        Konseling Online atau E-Konseling
Menurut jurnal yang ditulis oleh Zadrian Ardi dan Frischa Meivilona Yendi dalam judulnya “Konseling Online : Sebuah Pendekatan Teknologi dalam Pelayanan Konseling”, Konseling didesain untuk menolong klien memahami dan menjelaskan pandangan mereka terhadap kehidupan dan untuk membantu mencapai tujuan penentuan diri (self-determinan).


Pada awalnya konseling hanya sebatas pertemuan tatap muka (face to face) antara Konselor dan Klien, namun saat ini konseling juga dapat diselenggarakan dengan berbagai media yang memungkinkan hubungan konseling jarak jauh (Prayitno, 2012: 136).
Beberapa keuntungan yang diperoleh melalui konseling online adalah :
  1. Terdapat rekaman yang permanen selama proses konseling berlangsung, hal ini akan sangat bermanfaat bagi klien, konselor maupun supervisor konselor.
  2.  Seni mengetik akan membantu individu untuk merefleksikan pengalamannya,.
  3.  Klien dapat mengekspresikan perasaannya dalam kondisi “sekarang”, klien dapat segera mengetik dan mengirimkan email ketika sedang merasa depresi atau mengalami gejala panik tanpa harus menunggu hingga sesi konseling berikutnya (Murphy and Mitchell, dalam John McLeod, 2009: 553).

2.        Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Berbasis Komputer
Menurut jurnal yang ditulis oleh Zakiyah dalam judulnya “Pengaruh dan Efektifitas Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Berbasis Komputer Terhadap Client Cemas dan Depresi”, mengatakan bahwa Kecemasan dan Depresi merupakan bentuk gangguan jiwa yang paling umum terjadi. Perawatan dan pengobatan yang efektif untuk gangguan cemas dan depresi sangat diperlukan agar individu yang mengalami gangguan tersebut dapat kembali produktif dalam memenuhi kebutuhan hidup, tidak bergantung pada orang lain, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari. 

Dapat disimpulkan bahwa :
       1)          Cognitive Behavioral Theraphy (CBT) merupakan gabungan terapi kognitif dan terapi perilaku yang dirancang untuk merubah pola pikir negatif menjadi positif sehingga individu memiliki kemampuan untuk bereaksi secara adaptif dalam menghadapi masalah atau situasi sulit dalam setiap fase kehidupan.
       2)           CBT efektif dan banyak dilakukan pada pasien-pasien gangguan mental/ kecemasan,
       3)           CBT belum dapat diaplikasikan secara optimal karena keterbatasan biaya, akses, dan praktisi ahli,
       4)           CBT efektif dalam menurunkan gejala depresi dan kecemasan, dan efesien dari segi biaya.

3.        Tes Personality Plus Berbasis Web
Menurut jurnal yang ditulis oleh Tadhan dan Florensa Rosani Purba dalam judulnya “Aplikasi Test Personality Plus Berbasis Web”, mengatakan bahwa Setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda karena itu sering terjadi masalah atau konflik yang disebabkan kesalahpahaman antar individu. Dalam ilmu psikologi, teori tentang jenis kepribadian manusia yang berbeda-beda banyak dikemukakan oleh pakar. Salah satu teori yang paling popular adalah Personality Plus oleh Florence Littauer. 

Dengan adanya aplikasi ini pengguna dapat dengan mudah melakukan tes kepribadian tanpa harus menggunakan kertas sehingga hasilnya pun dapat langsung diperoleh. Melalui aplikasi ini diharapkan pengguna dapat menambah pengetahuan tentang macam-macam kepribadian seseorang dan memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi.

4.        Psikotest Berbasis Web untuk Menilai Kehidupan dan Keyakinan Karir
Menurut jurnal yang ditulis oleh Hendri Christianto dan Endi Putro dalam judulnya “Aplikasi Psikotest untuk Mengukur Nilai-nilai Kehidupan dan Keyakinan Karir Berbasis Web”, mengatakan bahwa nilai-nilai kehidupan dan keyakinan karir adalah tes psikologi yang dapat menilai karakter seseorang dan mengetahui seberapa besar keyakinan karir seseorang dalam mengambil sebuah keputusan. 
Dizaman yang modern seperti ini aplikasi tes psikologi bisa dilakukan dengan berbasis website untuk mendapatkan hasil tes yang cepat dan efisien. Tes psikologi berbasis website dilakukan oleh client satu kali, dimana pun, kapan pun sepanjang client yang bersangkutan terdaftar oleh admin. Proses selanjutnya yang dilakukan oleh client adalah memilih jawaban setiap pertanyaan yang disediakan pada halaman website. Hasil tersebut digunakan oleh konselor untuk menganalisis seberapa besar keyakinan karir seseorang dalam mengambil sebuah keputusan dan menilai karakter seseorang agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwa psikoterapi online adalah suatu pengobatan psikologi dengan cara melalui online atau berbasis web yang bertujuan untuk menyembuhkan penyakit client yang berhubungamn dengan psikologi. Psikoterapi online tentu saja sangat berguna bagi client atau pasien, karena client tidak perlu datang ke tempat konselor cukup dengan membuka alamat web dan mengisi beberapa pertanyaan client sudah bisa mendapatkan solusi nya dengan cepat dan efisien.

SUMBER REFERENSI
Hendri Christianto dan Endi Putro, 2013. Aplikasi Psikotest untuk Mengukur Nilai-nilai Kehidupan dan Keyakinan Karir Berbasis Web. Volume 2, Nomor 7, 287-294.

Ifdil, 2013. Konseling Online Sebagai Salah Satu Bentuk Pelayanan E-Konseling. Volume 1, Nomor 1, 15-21. ISSN : 2337-6880.

Tadhan dan Florensa Rosani Purba, 2012. Aplikasi Test Personality Plus Berbasis Web. Volume 1, Nomor 3, 327-337.

Zadrian Ardi dan Frischa Meivilona Yendi, 2013. Konseling Online : Sebuah Pendekatan Teknologi dalam Pelayanan Konseling. Volume 1, Nomor 1, 1-5. ISSN : 2337-6880.

Zakiyah, 2014. Pengaruh dan Efektifitas Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Berbasis Komputer Terhadap Client Cemas dan Depresi. Volume 1, Nomor 1, 75-80. ISSN : 2338-7793.

#PINTERNET (INTERNET ADDICTION)



2. KECANDUAN INTERNET (INTERNET ADDICTION)
I.       KAJIAN TEORI
Internet addiction merupakan sebuah sindrom yang ditandai dengan menghabiskan sejumlah waktu yang sangat banyak dalam menggunakan internet dan tidak mampu mengontrol penggunaannya saat online.
Menurut jurnal yang ditulis oleh Dhani Andaryani dalamPerbedaan Tingkat Self Control pada Remaja Laki-laki dan Remaja Perempuan yang Kecanduan Internet”, seorang pecandu internet akan menghabiskan waktu berjam-jam bahkan secara ektrem berhari-hari berada di depan komputer untuk online. Pecandu akan menghabiskan waktu yang lama untuk online, mereka dapat menghabiskan waktu 40- 80 jam untuk online per minggu dengan waktu sesi online 20 jam.

Menurut jurnal yang ditulis oleh Adlin Hasibuan dalam judulnya Sistem Pakar Diagnosa Kecanduan Menggunakan Internet (Internet Addiction) Menggunakan Metode Certainy Factor”, mengatakan dalam penelitiannya bahwa pemain game online yang mengalami internet addiction bermain menggunakan waktu lebih dari 4 (empat) jam setiap hari. Durasi waktu yang digunakan juga semakin lama akan semakin bertambah agar individu mendapatkan efek perubahan dari perasaan, dimana setelah bermain internet atau game online individu merasakan kenyamanan dan kesenangan. Sebaliknya, individu biasanya akan merasa cemas atau bosan ketika bermain game online ditunda atau diberhentikan. Efek dari kecanduan internet dapat dilihat dalam bidang akademik, hubungan (relationship),

Self Control

Self control merupakan mekanisme prestasi. Menurut jurnal yang ditulis oleh Herlina Siwi Widiana dalam “Kontrol Diri dan Kecenderungan Kecanduan Internet”, ada hubungannya antara kontrol diri dengan kecenderungan kecanduan internet. Yang berarti bahwa tingginya nilai kontrol diri selalu diikuti dengan rendahnya kecenderungan kecanduan internet pada diri individu. Begitu pula sebaliknya, rendahnya nilai kontrol diri selalu diikuti dengan tingginya kecenderungan kecanduan internet yang dialami individu. Hasil penelitian yang diperoleh dalam jurnal tersebut menggambarkan kecanduan internet sebagai gangguan mengontrol impuls yang tidak melibatkan penggunaan obat yang memabukkan dan sangat mirip dengan judi patologis.

II.     CIRI-CIRI SESEORANG KECANDUAN INTERNET
Dalam jurnal yang ditulis oleh Helly P.Soetjipto dalam Pengujian Validitas Konstruk Kriteria Kecanduan Internet” menjelaskan ciri-ciri seseorang yang kecanduan internet menurut beberapa para ahli, antara lain :
A.              Kriteria kecanduan internet menurut Young adalah :

  1. Tidak mampu mengontrol, mengurangi, atau menghentikan penggunaan internet.
  2. Merasa gelisah, murung, depresi, atau lekas marah ketika berusaha mengurangi atau menghentikan penggunaan internet.
  3. Kehilangan orangorang terdekat, pekerjaan, kesempatan pendidikan, atau karier garagara penggunaan internet.
  4. Membohongi keluarga, terapis, atau orangorang terdekat untuk menyembunyikan keterlibatan lebih jauh dengan intemet.
  5. Menggunakan internet sebagai jalan keluar mengatasi masalah atau menghilangkan perasaan seperti keadaan tidak berdaya, rasa bersalah, kegelisahan, atau depresi.


B.            Freitag dan Weaver (2002) menyatakan cirri-ciri dari seseorang yang kecanduan internet adalah :
1)    Keasyikan dengan internet dan selalu memikirkannya selagi offline (internet preoccupation)
2)   Tidak mampu untuk mengontrol penggunaan internet.
3)   Menggunakan internet sebagai pelarian dari masalah.
4)   Kehilangan teman, pekerjaan, ataupun kesempatan pendidikan dan karir karena penggunaan internet.

C.            Babington dkk. (2002) menggolongkan ciri-ciri yang nampak pada orang yang kecanduan internet menjadi dua golongan, yaitu :
1)    Gejalagejala fisik yang terdiri dari :
·  Berkurangnya perhatian terhadap kebutuhankebutuhan pribadi dan  kesehatan
·        Masalah pada neuromuscular akibat penggunaan komputer yang berlebihan,
2)   Gejalagejala psikologis dan social terdiri dari :
·         Mengalami euforia saat sedang online
·     Ketidakmampuan untuk mengontrol perilaku, seperti tidak dapat berhenti atau mematikan komputer bila sudah online
·      Menarik diri dari lingkungan sosial, dikarenakan merasa cemas dan depresi bila jauh dari komputer dalam jangka waktu tertentu
·        Mendapat masalah dengan keluarga, pekerjaan, dan temanteman,

D.           Menurut saya ciri-ciri dari seseorang yang kecanduan pada internet antara lain :
1)    Suka berlama-lama didepan komputer
2)   Kurangnya waktu untuk tidur atau beristirahat
3)   Mengalami kecemasan saat tidak menggunakan internet
4) Hubungan sosial menjadi terganggu karena penggunaan internet yang berlebihan

III.  FENOMENA KECANDUAN INTERNET
Fenomena kecanduan internet yang sering kita temui saat ini adalah kecanduan terhadap game online.
Pengguna game online ini semakin tahun semakin banyak, ini dapat dilihat dari makin bertambahnya jumlah tempat bermain game dan juga semakin ramainya orang yang bermain game online.


Menurut jurnal yang ditulis oleh Muhammad Nur Wahyudah dalam Moralitas Anak yang Gemar Bermain Game Online di Kawasan Kelintang Surabaya”, mengatakan bahwa game online amat digemari anak-anak salah satunya di daerah kota seperti Surabaya yang merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Kota Surabaya ini banyak sekali berdiri instansi pengembangan game online atau biasa disebut dengan “warnet” yang banyak di temukan. Fasilitas ini banyak dimanfaatkan oleh kaum menengah ke bawah. Terdapatnya tempat-tempat ini menarik perhatian masyarakat terutama anak-anak yang memang cenderung suka bermain, terutama bermain game online karena animasi dan keseruan yang mereka dapatkan dari permainan ini.



Ada beberapa efek negatif dari kecanduan game online pada anak-anak, antara lain:
  1. Agresif. Ini semua terjadi karena yang ada di  pikiran mereka hanyalah ingin terus bermain dan memenangkan game-nya selain itu, terlalu asik bermain game juga akan membatasi pergaulan sosial mereka dengan orang lain.
  2. Tidak bertanggung jawab. Saat pulang sekolah mereka langsung memikirkan game, dan bisa melupakan kewajiban dan tanggung jawab mereka seperti membuat PR, belajar, bahkan bisa lupa makan.
  3. Kurang fokus. Hal ini yang membuat anak lebih sulit untuk fokus pada hal-hal lain, termasuk pelajaran di sekolah.

IV.    KESIMPULAN
Internet Addiction merupakan hal yang mengarah pada kecanduan terhadap internet. Seseorang bisa dikatakan sebagai pecandu internet adalah dengan bethnya seseorang berlama-lama menggunakan internet, selalu ada alasan dalam memerpanjang waktu untuk menggunakan internet, dan mengalami kecemasan jika tidak menggunakan internet tersebut. Kecanduan internet yang seringkali ditemui dikalangan masyarakat kita adalah kecanduan game online. Game online banyak digunakan oleh anak-anak. Karena dalam game online terdapat animasi yang menarik bagi anak-anak. Tentu saja kecanduan internet maupun game online berbahaya bagi tiap orang. Karena dengan kecanduan internet seseorang bisa terganggu dalam hal hubungan sosialnya, pendidikan nya maupun psikologisnya.


SUMBER REFERENSI
Adlin Hasibuan. 2014. Sistem Pakar Diagnosa Kecanduan Menggunakan Internet (Internet Addiction) Menggunakan Metode Certainy Factor. Volume 6, Nomor 3, 143-147.
Dhani Andaryani. 2013. Perbedaan Tingkat Self Control pada Remaja Laki-laki dan Remaja Perempuan yang Kecanduan Internet. Volume 2, Nomor 3, 206-214.
Helly P.Soetjipto. Pengujian Validitas Konstruk Kriteria Kecanduan Internet. Volume 32, Nomor 2, 74-91.
Herlina Siwi Widiana, dkk. 2004. Kontrol Diri dan Kecenderungan Kecanduan Internet. Volume 1, Nomor 1, 6-16.
Muhammad Nur Wahyudah dan Harmanto. 2014. Moralitas Anak yang Gemar Bermain Game Online di Kawasan Kelintang Surabaya. Volume 2, Nomor 2, 655-669.