5. Perkembangbiakan secara seksual dan aseksual
5.1. Perkembangbiakan Seksual
Pada reproduksi
seksual tidak selalu terjadi pembuahan, namun kadang-kadang dapat terbentuk
individu baru tanpa adanya pembuahan.
Amfibi
Seperti pada ikan,
katak juga bertelur dengan fertilisasi eksternal. Telur yang telah dibuahi akan
bergerombol dipermukaan air. Setelah enam hari telur akan menetas menghasilkan
berudu atau kecebong. Berudu hidup di dalam air dan bernafas dengan insang.
Setelah mengalami metamorfosis selama 1- 3 bulan, ia akan berubah bentuk
menjadi katak. Pada umur satu tahun katak telah menjadi dewasa
5.2. Perkembangbiakan Aseksual
Dalam
reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa
keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Perkembangbiakan secara aseksual pada hewan invertebrata terjadi dengan
cara : Membelah
diri (pembelahan biner), yaitu pembelahan diri dari satu sel menjadi
dua sel baru. Misalnya, terjadi pada Protozoa.
6. Geografi dalam Kehidupan Manusia
6.1. Penyebaran Makhluk Hidup
Biogeografi
adalah ilmu
yang mempelajari tentang penyebaran organisme di muka bumi. Organisme yang
dipelajari mencakup organisme yang masih hidup dan organisme yang sudah punah. Dalam
biogeografi dipelajari bahwa penyebaran organisme dari suatu tempat ke tempat
lainnya melintasi berbagai faktor penghalang. Faktor-faktor penghalang ini
menjadi pengendali penyebaran organisme. Faktor penghalang yang utama adalah
iklim dan topografi. Selain itu, faktor penghalang reproduksi dan endemisme
menjadi pengendali penyebaran organisme.
6.2. Pembagian Wilayah Berdasarkan Iklim
1. Daerah Tropik
Beriklim panas, matahari bersinar sepanjang tahun,
perubahan suhu antara Januari hingga Desember sangatlah sedikit, curah hujan
sangat tinggi. Misalnya rotan, di lapisan terbawah, hidup lumut dan rumput sebagai
makanan hewan kecil.
2. Daerah Sub-Tropik
Disebut iklim sedang. Terdapat 4 musim : musim panas, musim
gugur, musim dingin dan musim semi. Curah hujannya sepanjang
tahun, sekitar 75-100cm/tahun. Karena curah hujan yang sedikit, menyebabkan
tumbuhnya bermacam-macam rumput. Tanahnya banyak mengandung humus, karena daun
dan rumput cepat mati dan membusuk ketika musim gugur.
3. Daerah Kutub
Di daerah ini jika pada musim panas, matahari bersinar
lebih dari 12 jam sehari. Tapi pada musim dingin, matahari kurang dari 12 jam
sehari. Pohon
khasnya adalah konifer, dan hewan yang hidup disekitar hutan taiga seperti
moose, beruang hitam, dan marten.
6.3. Pembagian Wilayah untuh Penyebaran Binatang
Pada tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayah
persebaran fauna atas delapan wilayah yaitu Ethiopian, Palearktik, Oriental,
Australian, Neotropikal dan Neartik, Oceanik dan Antartik. Kedelapan wilayah
persebaran fauna tersebut adalah sebagai berikut.
1.
Wilayah Ethiopian : Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah
Selatan Gurun Sahara, Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia. Hewan yang khas
daerah ini adalah gajah Afrika, badak Afrika, gorila, baboon, simpanse,
jerapah.
2.
Wilayah Palearktik: Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh
benua Eropa, Uni Soviet, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya,
Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik,
dan benua Afrika paling Utara. Beberapa jenis fauna Paleartik yang tetap
bertahan di lingkungan aslinya yaitu panda di Cina, unta di Afrika Utara,
binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing Kutub, dan beruang Kutub.
3.
Wilayah Nearktik : Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat,
Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah
ayam kalkun liar, tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison, muskox,
caribau, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang
ada di wilayah Palearktik seperti kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan
bajing.
4.
Wilayah Neotropikal : Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika
Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar
beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya adalah
ikan piranha dan belut listrik di sungai Amazon, lama (sejenis unta) di padang
pasir atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah.
5.
Wilayah Oriental : Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama
Asia Selatan dan Asia Tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di
Indonesia bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau, orang utan,
gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu.
6. Wilayah Australian : Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru,
Irian, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini
adalah kanguru, kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur). Terdapat
beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih, burung
kasuari, burung kakaktua, dan betet. Kelompok reptil antara lain buaya,
kura-kura, ular piton.
7.
Wilayah Oceanik : Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan di Samudra
Pasifik. Wilayah ini merupakan pengembangan dari wilayah Australian daratan,
dengan spesifikasi fauna tertentu. Oleh karena itu jenis faunanya hampir sama
dengan wilayah Australian.
8.
Wilayah Antartik : Seperti namanya, maka wilayahnya mencakup kawasan di Kutub
Selatan. Jenis fauna yang hidup di daerah ini memiliki bulu lebat dan mampu
menahan dingin, misalnya rusa kutub, burung pinguin, anjing laut, kelinci
kutub, dan beruang kutub.
7. Evolusi
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada
sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
1. Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik.
Dalam karangan ini akan dijelaskan tentang adaptasi yang dilakukan oleh hewan
dan tumbuhan dan perbedaan adaptasi yang dilakukan oleh hewan dengan adaptasi
yang dilakukan oleh tumbuhan terhadap lingkungannya.
Adaptasi Hewan : kemampuan hewan untuk menyesuaikan
dirinya terhadap perubahan-perubahan keadaan alam atau lingkungannya (seleksi
alam).
Adaptasi Tumbuhan: penyesuaian diri yang
dilakukan oleh tumbuhan terhadap lingkungan yang baru, baik perubahan
fisiologis maupun morfologis dan proses penyesuaian ini berjalan lambat dan
sangat tergantung kepada kondisi lingkungan barunya, apakah sesuai dengan
sangat hidup tumbuhan tersebut dan kandungan unsur hara yang terdapat di
lingkungan tersebut.
2.
Evolusi
Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan dalam jangka waktu
tertentu. Dalam konteks biologi yang modern, evolusi berarti perubahan
sifat-sifat yang diwariskan dalam suatu populasi organisme dari satu generasi
ke generasi berikutnya. Sifat-sifat yang menjadi dasar dari evolusi dibawa oleh
gen yang diwariskan pada keturunan suatu makhluk hidup. Sifat baru dapat
diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi, transfer gen antar populasi, seperti
dalam migrasi, atau antar spesies seperti yang terjadi pada bakteria, serta
kombinasi gen melalui reproduksi sosial.
3.
Seleksi alam
Yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup yang
tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang
tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan
sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya. Contoh
seleksi alam misalnya yang terjadi pada ngengat biston betularia. Ngengat
biston betularia putih sebelum terjadinya revolusi industri jumlahnya lebih
banyak daripada ngengat biston betularia hitam. Namun setelah terjadinya
revolusi industri, jumlah ngengat biston betularia putih lebih sedikit daripada
ngengat biston betularia hitam. Ini terjadi karena ketidakmampuan ngengat
biston betularia putih untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
8. Kimia dan Fisika
8.1. Pengertian,
Sifat Materi, Perubahan Materi dan Klasifikasi Materi
a. Pengertian
Materi
Materi adalah segala sesuatu yang
menempati ruang dan mempunyai massa. Semua benda yang kita temui tersusun oleh
materi. Makin besar massa suatu benda, makin banyak materinya dan sebaliknya.
b. Sifat Materi
Ketiga wujud materi gas, padat dan cair pada dasarnya memiliki sifat-sifat
tertentu. Secara umum sifat tersebut dapat di bagi menjadi dua macam, yaitu
sifat kimia dan sifat fisika. Sifat fisika dari sebuah materi adalah
sifat-sifat yang terkait dengan perubahan fisika, Sifat Kimia dari sebuah materi merupakan sifat-sifat
yang dapat diamati muncul pada saat terjadi perubahan kimia.
c. Perubahan
Materi
Perubahan materi adalah perubahan sifat suatu zat atau materi menjadi zat
yang lain baik yang menjadi zat baru maupun tidak. Perubahan materi terjadi
dipengaruhi oleh energi baik berupa kalor maupun listrik. Perubahan materi
dibedakan dalam dua macam yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.
d.
Klasifikasi Materi
1. Zat
tunggal (unsur dan senyawa) : Unsur Unsur
adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan rekasi
kimia biasa. Di alam terdapat 92 jenis unsur alami dan sisanya unsur buatan.
Jumlah keseluruhan di alam kira-kira terdapat 106 unsur. Unsur
dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu : Unsur logam, Unsur non Logam, Unsur Semi
Logam.
2. Senyawa Campuran : Senyawa adalah gabungan
dari beberapa unsur yang terbentuk melalui rekasi kimia. Campuran
adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui
reaksi kimia.
8.2. Pengenalan
Unsur dan Sistem Periodik
UNSUR
Unsur adalah zat murni yang dapat diuraikan lagi
menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa. Penulisan
lambang unsur mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Lambang unsur diambil dari singkatan nama
unsur. Beberapa lambang unsur berasal dari bahasa Latin atau Yunani nama unsur
tersebut. Misalnya Fe dari kata ferrum (bahasa latin) sebagai lambang unsur
besi.
2. Lambang unsur ditulis dengan satu huruf
kapital.
3. Untuk Unsur yang dilambangkan dengan lebih
dengan satu huruf, huruf pertama lambang ditulis dengan huruf kapital dan huruf
kedua/ketiga ditulis dengan huruf kecil.
SISTEM PERIODIK
1.
TRIADE DOBEREINER
Dobereiner menemukan adanya beberapa kelompok tiga unsur yang memiliki
kemiripan sifat, yang ada hubungannya dengan massa atom.
Contoh kelompok-kelompok triade:
- Cl, Br dan I
- Ca, Sr dan Ba
- S, Se dan Te
2. HUKUM OKTAF NEWLANDS
Apabila unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom,
maka unsur kesembilan mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan unsur pertama,
unsur kesepuluh mirip dengan unsur kedua dan seterusnya. Karena setelah unsur
kedelapan sifat-sifatnya selalu terulang, maka dinamakan hukum Oktaf.
8.3. ENERGI
Energi adalah
kemampuan melakukan kerja. Disebut demikian karena setiap kerja yang dilakukan
sekecil apapun dan seringan apapun tetap membutuhkan energi. Energi bersifat fleksible artinya dapat berpindah
dan berubah.
8.4. Sifat Fisika, Cabang-Cabang Ilmu
Fisika, Serta Hubungannya dengan Pengetahuan Lain
a.
Sifat Fisika
·
Sifat fisika merupakan
sifat materi yang dapat dilihat secara langsung dengan indra.
·
Sifat fisika adalah
perubahan yang dialami suatu benda tanpa membentuk zat baru
·
Sifat fisika
diantaranya adalah : wujud zat, kekeruhan, kekentalan, titik didih, titik leleh.
b. Cabang-Cabang Ilmu Fisika
- Mekanika Kuantum adalah cabang dasar fisika yang menggantikan mekanika klasik pada tataran atom dan subatom.
- Mekanika Fluida adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang fluida (dapat berupa cairan dan gas)
- Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam satu alat seperti komputer, peralatan elektronik, semikonduktor, dan lain-lain.
c. Hubungan Fisika dengan Ilmu Pengetahuan Lain
Fisika merupakan ilmu yang sangat fundamental diantara
semua Ilmu Pengetahuan Alam. Misalnya saja pada Kimia, susunan molekul dan
cara-cara praktis dalam mengubah molekul tertentu menjadi yang lain menggunakan
metode penerapan hukum-hukum Fisika. Biologi juga harus bersandar ketat pada
ilmu fisika dan kimia untuk menerangkan proses-proses yang berlangsung pada
makhluk hidup.
8.5.
Pengukuran, Besaran dan Dimensi
a.
PENGUKURAN
Dalam
ilmu fisika pengukuran dapat dilakukan pada sesuatu yang terdifinisi dengan
jelas.
misalnya : pengukuran panjang, massa, temperatur, dll.
Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Pengukuran Langsung : Dengan sesuatu alat ukur langsung memberikan hasil pengukuran . Contoh : pengukuran lebar meja
2. Pengukuran tak langsung : Dengan suatu cara dan perhitungan pengukuran ini barulah memberikan hasilnya. Contoh : pengukuran benda-benda kuno.
misalnya : pengukuran panjang, massa, temperatur, dll.
Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Pengukuran Langsung : Dengan sesuatu alat ukur langsung memberikan hasil pengukuran . Contoh : pengukuran lebar meja
2. Pengukuran tak langsung : Dengan suatu cara dan perhitungan pengukuran ini barulah memberikan hasilnya. Contoh : pengukuran benda-benda kuno.
b.
BESARAN POKOK
Pada suatu pengukuran terdapat
besaran-besaran yang dianggap pokok dimana besaran ini dipakai sebagai dasar
dari suatu pengukuran.
Ø Dalam mekanika ada tiga besaran pokok yaitu ; MASSA,
PANJANG dan WAKTU,
Ø Dalam Thermodinamika kita mengenal dua besaran pokok yaitu;
SUHU dan JUMLAH ZAT ,
Ø Dalam listrik dan cahaya ada dua besaran pokok yaitu ; KUAT
ARUS dan INTENSITAS CAHAYA
c.
DIMENSI
Dimensi menyatakan sifat fisis dari
suatu besaran . Dimensi dapat dipakai untuk mengecek
rumus – rumus fisika. Rumus fisika yang benar harus mempunyai dimensi yang sama
pada kedua ruas . Didalam suatu pengukuran ada dua kemungkinan yang akan
terjadi yaitu mendapatkan angka yang terlalu kecil atau angka yang terlalu
besar jika dipakai satuan diatas.
Sumber :
- http://id.wikipedia.org/
- http://umimelani20.wordpress.com/2013/05/29/pembagian-wilayah-berdasarkan-iklim/
- http://ocatasetyawati.blogspot.com/2013/04/perkembangbiakan-secara-seksual-dan.html
- http://werdiningsiih.wordpress.com/2013/05/08/pembagian-wilayah-untuk-penyebaran-binatang/
- http://aulianareswara.blogspot.com/2012/11/adaptasi-evolusi-dan-seleksi-alam.html
- http://kemashsn.blogspot.com/2013/03/energi.html
Nama : Nurul Syifana
NPM : 16513741
0 komentar:
Posting Komentar