TERAPI KELUARGA (FAMILY THERAPY)
Menurut Kartini Kartono dan Gulo dalam kamus psikologi,
family therapy (terapi keluarga) adalah suatu bentuk terapi kelompok dimana
masalah pokoknya adalah hubungan antara pasien dengan anggota-anggota
keluarganya. Oleh sebab itu seluruh anggota keluarga dilibatkan dalam usaha
penyembuhan. Terapi keluarga adalah model terapi yang bertujuan mengubah pola
interaksi keluarga sehingga bisa membenahi masalah-masalah dalam keluarga.
Terapi keluarga berfokus pada cara suatu sistem keluarga yang mengorganisasi
patologis terstruktur yang dipandang sesuatu yang salah.
A.
Tujuan Family Therapy
Secara umum, tujuan
family therapy adalah :
1. Membantu anggota
keluarga untuk belajar dan secara emosional menghargai bahwa dinamika kelurga
saling bertautan di antara anggota keluarga.
2.
Membantu anggota
keluarga agar sadar akan kenyataan bila anggota keluarga mengalami problem, maka ini mungkin merupakan dampak dari satu atau lebih persepsi, harapan, dan
interaksi dari anggota keluarga lainnya.
3.
Bertindak terus menerus
dalam konseling/terapi sampai dengan keseimbangan homeostasis dapat tercapai,
yang akan menumbuhkan dan meningkatkan keutuhan keluarga.
4. Mengembangkan apresiasi
keluarga terhadap dampak relasi parental terhadap anggota keluarga (Perez,
1979).
Secara khusus, family
therapy bertujuan untuk :
1. Membuat semua anggota
keluarga dapat mentoleransikan cara atau perilaku yang unik (idiosyncratic)
dari setiap anggota keluarga.
2. Menambah toleransi
setiap anggota keluarga terhadap frustrasi, ketika terjadi konflik dan
kekecewaan, baik yang dialami bersama keluarga atau tidak bersama keluarga.
3. Meningkatkan motivasi
setiap anggota keluarga agar mendukung, membesarkan hati, dan mengembangkan
anggota lainnya.
4.
Membantu mencapai
persepsi parental yang realistis dan sesuai dengan persepsi anggota keluarga
(Perez, 1979).
B.
Peran Intervensi pada Terapi Keluarga
1. Sebagai penilai
mengenai; masalah, sasaran intervensi, kekuatan dan strategi keluarga,
kepercayaan dan etnik keluarga. Eksplorasi pada: reaksi emosi keluarga terhadap
trauma dan transisi, komposisi, kekuatan dan kelemahan, informasi yang
dimiliki, kebutuhan-kebutuhan keluarga, kesiapan untuk intervensi dan dirujuk
pada ahli lain.
2. Pendidik/pemberi
informasi agar keluarga siap beradaptasi terhadap perubahan-perubahan
3. Pengembang sistem support, mengajarkan support dan selalu siap dihubungi.
4. Pemberi tantangan
5. Pemberi fasilitas
prevensi (pencegahan) dengan mempersiapkan keluarga dalam menghadapi stress.
C.
Teknik Terapi Keluarga
Berikut ini beberapa
teknik yang dapat digunakan oleh terapis keluarga meliputi:
1. Pemeragaan: Memperagakan
ketika masalah itu muncul. Misalnya ayah dan anaknya sehingga mereka saling
diam bertengkar, maka terapis membujuk mereka untuk berbicara setelah itu
terapis memberikan saran-sarannya dan bisa disebut dengan psikodrama. Dan
komunikasi dalam keluarga paling penting.
2. Homework: Mengumpulkan
seluruh anggota keluarga agar saling berkomunikasi diantaranya.
3.
Family Sculpting: Cara
untuk mendekatkan diri dengan anggota keluarga yang lain dengan cara nonverbal.
4.
Genograms: Sebuah cara
yang bermanfaat untuk mengumpulkan dan mengorganisasi informasi tentang
keluarga genogram adalah Sebuah diagram terstruktur dari sistem hubungan tiga
generasi keluarga. Diagram ini sebagai roadmap dari sistem hubungan keluarga.
Hal ini berarti memahami masalah dalam bentuk grafik.
D.
Proses Terapi Keluarga
1.
Melibatkan keluarga,
pertemuan dilakukan di rumah, sehingga konselor mendapat informasi nyata
tentang kehidupan keluarga dan dapat merancang strategi yang cocok untuk
membantu pemecahan problem keluarga.
2. Penilaian
Problem/masalah yang mencakup pemahaman tentang kebutuhan, harapan, kekuatan
keluarga dan riwayatnya.
3. Strategi-strategi khusus
untuk pemberian bantuan dengan menentukan macam intervensi yang sesuai dengan
tujuan.
4. Follow up, dengan
memberi kesempatan pada keluarga untuk tetap berhubungan dengan konselor secara
periodik untuk melihat perkembangan keluarga dan memberikan support.
Daftar Pustaka
Hasnida. (2002). Family
Counseling/Therapy. Universitas Sumatera Utara.
Nurul Syifana
16513741
3PA05
0 komentar:
Posting Komentar