1. Pendahuluan
1.1.
Pengertian dan Ruang Lingkup Ilmu
Alamiah Dasar
a. Pengertian Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
Ilmu Alamiah
Dasar merupakan sebuah ilmu yang mengkaji tentang gejala alam semesta, termasuk
yang terjadi di muka bumi ini. Menurut
Abdulah Aly dan Eny Rahmah (2006:V) “Ilmu
Alamiah Dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam
bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan teknologi”.
b. Ruang Lingkup
Ilmu Alamiah Dasar
Ruang lingkup ilmu alamiah dasar pada dasarnya membahas
mengenai, yaitu sebagai berikut : Ruang lingkup IPA, terdiri dari fisika, kimia,
biologi, botani, zoologi,
morfologi, anatomi, fisiologi dan
sitologi
1.2.
Perkembangan Alam Pikiran Manusia
a. Bagaimana Alam Pikiran Manusia
Berkembang ?
Manusia
sebagai mahluk yang berpikir di bekali rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu inilah
yang mendorong untuk mengenal, memahami dan menjelaskan gejela-gejala
alam. Dengan
bertambahnya usia maka rasa ingin tahu manusia akan muncul dan itulah yang
menyebabkan perkembangan alam pikiran manusia. Saat rasa ingin tahu muncul,
maka memaksa rasio untuk mencari tahu akan sebuah kebenaran dengan cara
berfikir dan tanpa disadari pikiran tersebut sedang berkembang dan memiliki
banyak pengetahuan.
b. Bagaimana manusia selalu berusaha memuaskan
keingintahuannya ?
Hal yang
pertama dilakukan manusia untuk memuaskan keingintahuannya adalah bertanya.
Berbagai jenis pertanyaan dilontarkan manusia. Dimulai dengan bagaimana, apa,
siapa, mengapa, dimana, dan kapan. Jika merasa tidak puas dengan jawaban
tersebut selain dengan bertanya, untuk memuaskan keingintahuannya manusia dapat
mencari dari berbagai sumber dan media-media sosial yang telah tersedia. Sumber
tersebut antara lain buku-buku, koran, majalah, bahkan sesuatu yang sangat
global seperti internet.
1.3.
Mitos, Penalaran dan Cara Memperoleh
Pengetahuan
1. Membedakan pengertian dan contoh
dari mitos, legenda dan cerita rakyat
a. Mitos
Mitos adalah
cerita prosa
rakyat
yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang
alam semesta dan keberadaan makhluk di dalamnya, serta dianggap benar-benar
terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya.
Contoh Mitos : Tertimpa cicak tandanya sial . Wanita tidak
boleh duduk di depan pintu pamali . Memakai
payung di dalam rumah berarti sial.
b. Legenda
Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang mempunyai cerita sebagai
sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap
sebagai "sejarah" kolektif (folk history).
Contoh
Legenda : Sangkuriang, Lutung Kasarung, Legenda Candi Prambanan
c. Cerita
Rakyat
Cerita
rakyat adalah cerita pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang
memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah
yang dimiliki masing-masing bangsa.
Contoh Cerita Rakyat : Malin Kundang, Bawang Merah Bawang Putih, Timun Mas, Si Pitung, Keong Mas
2. Bagaimana cara manusia memperoleh pengetahuan ?
Pengetahuan
manusia dimulai dari rasa ingin tahu manusia itu sendiri. Rasa ingin tahu ini
sudah dimiliki manusia sejak kecil. Banyak cara untuk memuaskan rasa ingin tahu
manusia. Anak yang belum dapat bertanya senang mencoba-coba hal yang tidak
diketahuinya. Pengetahuan
dapat diperoleh kebenarannya dari dua pendekatan, yaitu pendekatan non-ilmiah
dan ilmiah.
Ø Pendekatan Ilmiah
Pendekatan
ilmiah adalah pengetahuan yang didapatkan melalui percobaan yang terstruktur dan
dikontrol oleh data-data empiris. Percobaan ini dibangun diatas teori-teori
terdahulu sehingga ditemukan pembenaran-pembenaran atau perbaikan-perbaikan
atas teori sebelumnya. Dan dapat diuji kembali oleh siapa saja yang ingin
memastikan kebenarannya
Ø Pendekatan Non-ilmiah
- Akal sehat
- Intuisi
- Prasangka
- Penemuan coba-coba
- Pikiran Kritis
3. Bagaimana manusia begitu mudah menerima Mitos karena
akibat keterbatasan penalaran dan keinginan untuk sementara dapat terjawab
Beberapa faktor yang menyebabkan
mitos dan beberapa hal berikutnya dapat timbul ialah :
a. Keterbatasan
pengetahuan manusia,
b. Keterbatasan
manusia dalam menalarkan sesuatu,
c. Keingintahuan
manusia yang telah terpenuhi untuk sementara,
2. Metode Ilmiah
2.1. Perbedaan Cara Memperoleh Pengetahuan yang
Ilmiah dengan yang Tidak Ilmiah
Pengetahuan ilmiah adalah ilmu yang diperoleh dan
dikembangkan dengan mengolah atau memikirkan realita yang berasal dari luar
diri manusia secara ilmiah, yakni dengan menerapkan metode ilmiah.
Pengetahuan tidak ilmiah adalah ilmu yang diperoleh
dan dikembangkan secara sistematik terhadap kemampuan diri manusia ataupun
terhadap ide di dalam pikiran manusia secara deduktif dan analitik. Misalnya,
pencak silat, bela diri, kebatinan, matematika, dan sebagainya.
2.2. Langkah-langkah Operasional Metode Ilmiah
1. Perumusan masalah
Yang
dimaksud dengan masalah disini adalah merupakan pertanyaan apa,mengapa,ataupun
bagaimana tentang objek yang diteliti.
2. Penyusunan hipotesis
Hipotesis juga dapat di pandang sebagai jawaban sementara
dari permasalahan yang harus di uji kebenarannya dalam suatu observasi atau
ekperimentasi.
3. Pengujian hipotesis
Yaitu
berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah
di ajukan untuk dapat memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung
hipotesis tersebut atau tidak.
4. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpilan ini didasarkan
atas penilaian melalui analisis dari fakta-fakta. Untuk melihat untuk apakah
hipotesis yang di ajukan itu di terima atau tidak. Hipotesis itu dapat diterima
apa bila fakta-fakta yang terkumpul itu mendukung pernyataan hipotesis.
2.3. Keunggulan
dan Keterbatasan serta Peranan Metode Ilmiah dalam Perkembangan Ilmu
Pengetahuan
1.
Keunggulan Metode Ilmiah
· Mencintai kebenaran obyektif,
bersifat adil dan hidup bahagia
· Dengan ilmu pengetahuan kita
memiliki rasa ingin tahu yang lebih banyak
2.
Keterbatasan metode ilmiah
a. Metode ilmiah bersifat tentatif yaitu sebelum ada
kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan maka kesimpulan dianggap benar.
tetapi kesimpulan ilmiah bisa berubah sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan
b. Metode ilmiah tidak dapat membuat kesimpulan
tentang baik buruk sistem nilai dan juga tidak dapat menjangkau tentang seni
dan estetika
3.
Peranan Metode Ilmiah
· Metode ilmiah berperan untuk
memberikan penjelasan logis dalam ilmu empiris
· Berperan dalam memberikan bukti
yang konkrit terhadap suatu ilmu pengetahuan
3. Ruang Lingkup IPA
3.1. Pengertian
Mikrokosmos dan Makrokosmos
Makrokosmos ialah keseluruhan
semesta raya dalam suatu design dan kesatuan menurut teori kosmologi. Mikrokosmos
ialah bagian tunggal (individu tersendiri), suatu fakta yang terpisah dari
keseluruhan itu, baik pada tingkat umum, pribadi manusia, ataupun lembaga.
3.2. Teori Terjadinya Alam Semesta
1. Hipotesis Nebula
Pada tahap awal tata surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini
terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula. Unsur gas sebagian besar
berupa hidrogen. Karena gaya gravitasi yang dimilikinya, kabut itu menyusut dan
berputar dengan arah tertentu. Akibatnya, suhu kabut memanas dan akhirnya
menjadi bintang raksasa yang disebut matahari. Matahari raksasa terus menyusut
dan perputarannya semakin cepat. Selanjutnya cincin-cincin gas dan es terlontar
ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring
dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam.
2. Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis
pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold
Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan
hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya
matahari.
3. Hipotesis Big Bang
Big Bang
merupakan salah satu teori tentang awal pembentukan jagat raya. Teori ini
menyatakan bahwa jagat raya dimulai dari satu ledakan besar dari materi yang
densitasnya luar biasa besar. Impilikasinya jagat raya punya awal dan akhir.
Teori ini terus-menerus dibuktikan kebenarannya melalui sejumlah penemuan, dan
diterima oleh sebagian besar astrofisikawan masa kini.
3.3. Pengertian Tata Surya dan Anggota Sistem Tata
Surya
·
TATA SURYA - adalah
benda-benda angkasa yangmengelilingi matahari karena gaya tarik
gravitasimatahari sehingga membentuk satu kesatuan.Tata Surya terdiri dari
matahari sebagai pusatperedaran,sembilanplanet,satelit,asteroid,komet,dan
materi-materiantar planet.
·
MATAHARI Matahari merupakan bintang terdekat dengan
Bumi yang menjadi pusat dari tata surya. Jarak antara Bumi dan Matahari adalah
150 juta kilometer atau 1 SA. Zat penyusun matahari berupa gas, dengan
komposisi: hydrogen (75%), helium (20%), dan unsur lain (2%). Suhu permukaan
Matahari 6000 derajat Celsius dan bagian inti mencapai 15 juta derajat Celsius.
Matahari berotasi 25,04 hari dan mempunyai gravitasi 27,9 kali gravitasi Bumi.
·
PLANET - Planet adalah benda astronomi
yang mengorbit
sebuah bintang
atau sisa bintang yang cukup besar untuk memiliki gravitasi
sendiri, tidak terlalu besar untuk menciptakan fusi
termonuklir, dan telah "membersihkan"
daerah sekitar orbitnya yang dipenuhi planetesimal.
Kata planet sudah lama ada dan memiliki hubungan sejarah,
sains,
mitologi,
dan agama.
Oleh peradaban kuno, planet dipandang sebagai sesuatu yang abadi atau
perwakilan dewa.
·
KOMET adalah salah
satu anggota dari keluarga sistem tata surya. Komet adalah benda langit yang
mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau parabolis atau
hiperbolis.Kata "komet" berasal dari bahasa Yunani, yang berarti
"rambut panjang". Istilah lainnya adalah bintang berekor yang tidak
tidak tepat karena komet sama sekali bukan bintang. Orang Jawa menyebutnya
sebagai lintang kemukus karena memiliki ekor seperti buah kemukus yang telah
dikeringkan. Komet terbentuk dari es dan debu.
3.4.
Bumi Sebagian
dari Sistem Tata Surya
Bumi telah
terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan planet dengan
urutan ketiga dari sembilan planet yang dekat dengan matahari. Jarak bumi
dengan matahari sekitar 150 juta km, berbentuk bulat dengan radius ± 6.370 km.
Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk
hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan.
3.5.
Lapisan Planet
Bumi dan Fungsinya
Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu sebagai berikut :
1.
Kerak bumi (crush) merupakan kulit bumi bagian luar
(permukaan bumi). Lapisan ini menjadi tempat
tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai
1.100 oC.
2. Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang
terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tabal selimut bumi mencapai 2.900 km dan
merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai
3.000 oC.
3.
Inti bumi (core), yang terdiri dari material cair,
dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat
pada kedalaman 2900 – 5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar
dan lapisan inti dalam.
4. Kehidupan Di Bumi
4.1. Teori Asal Usul Adanya Kehidupan di Bumi
1. TEORI
EVOLUSI KIMIA
Harold Urey, Stanley Miller, dan
A.I.Oparin. mereka berpendapat bahwa organisme terbentuk pertama kali di bumi
ini berupa makhluk bersel satu. Selanjutnya makhluk tersebut mengalami evolusi
menjadi berbagai jenis makhluk hidup seperti Protozoa, Porifera, Coelenterata,
Mollusca, dan lain-lain.
2.
TEOI EVOLUSI BIOLOGI
Alexander Oparin adalah Ilmuwan
Rusia. Didalam bukunya yang berjudul The Origin of Life(Asal Usul Kehidupan).
Oparin menyatakan bahwa paad suatu ketika atmosfer bumi kaya akan senyawa uap
air, CO2, CH4, NH3, dan Hidrogen. Karena adanya energi radiasi benda-benda
angkasa yang amat kaut, seperti sinar Ultraviolet, memungkinkan senyawa-senyawa
sederhana tersebut membentuk senyawa organik atau senyawa hidrokarbon yang
lebih kompleks. Proses reaksi tersebut berlangsung dilautan.
4.2. Teori
Abiogenesis dan Biogenesis
1. TEORI
ABIOGENESIS
Teori Abiogenesis ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang pertama
kali menghuni bumi ini berasal dari benda mati.
2.
TEORI BIOGENESIS
Biogenesis adalah produksi kehidupan organisme atau organel baru. Hukum biogenesis, dianggap
dicetuskan oleh Louis Pasteur,
observasi bahwa benda hidup hanya dapat dihasilkan dari benda hidup yang lain,
dengan reproduksi (misalnya lalat bertelur, yang menetas menjadi lalat-lalat).
4.3.
Macam-macam Percobaan
A) Percobaan Francesco Redi (
1626-1697)
Untuk menjawab keragu-raguannya
terhadap paham abiogenesis, Francesco Redi mengadakan percobaan. Pada
percobaannya Redi menggunakan bahan tiga kerat daging dan tiga toples.
Percobaan Redi selengkapnya adalah §sebagai berikut :
toples I : diisi dengan sekerat
daging, ditutup rapat-rapat.
toples II :diisi dengan sekerat
daging, dan dibiarkan tetap §terbuka.
toples III : disi dengan sekerat
daging, dibiarkan tetap terbuka. Selanjutnya ketiga stoples tersebut diletakkan
pada tempat yang aman. Setelah beberapa hari, keadaan daging dalam ketiga
stoples tersebut §diamati. Danhasilnya sebagai berikut:
toples I : daging tidak busuk dan
pada daging ini tidak ditemukan jentik / larva atau belatung lalat.
toples II : daging tampak membusuk dan didalamnya
ditemukan banyak larva atau belatung lalat.
Berdasarkan hasil percobaan
tersebut, Francesco redi menyimpulkan bahwa larva atau belatung yang terdapat
dalam daging busuk di stoples II dan III bukan terbentuk dari daging yang
membusuk, tetapi berasal dari telur lalat yang ditinggal pada daging ini ketika
lalat tersebut hinggap disitu. Hal ini akan lebih jelas lagi, apabila melihat
keadaan pada stoples II, yang tertutup kain kasa. Pada kain kasa penutupnya
ditemukan lebih banyak belatung, tetapi pada dagingnya yang membusuk belatung
relative sedikit.
Sumber :
- http://id.wikipedia.org
- http://onengaisimas.blogspot.com/2013/03/bagaimana-alam-pikiran-manusia.html
- http://sitianeh2.blogspot.com/
- http://novhentia.multiply.com
NAMA : NURUL SYIFANA
NPM : 16513741