Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia
yang terletak di bagian tengah Pulau
Jawa. Meskipun demikian di provinsi ini ada pula suku bangsa lain yang
memiliki budaya yang berbeda dengan suku Jawa seperti suku Sunda di daerah perbatasan
dengan Jawa Barat. Selain itu ada pula warga Tionghoa-Indonesia, Arab-Indonesia
dan India-Indonesia
yang tersebar di seluruh provinsi ini.
Pengertian Jawa Tengah secara geografis dan budaya kadang juga mencakup wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Jawa Tengah memiliki beberapa kebudayaan atau adat yang sudah di lestarikan
secara turun temurun seperti ; rumah joglo, keris, tarian gandrung, makanan khas,
tradisi pernikahan, dan masih banyak lagi.
Di Yogyakarta sendiri mempunyai beragam potensi budaya, baik budaya yang tangible (fisik) maupun yang intangible (non fisik). Yogyakarta memiliki tidak kurang dari 515 Bangunan Cagar Budaya yang tersebar di 13 Kawasan Cagar Budaya. Di sini saya akan menjelaskan kebudayaan dari Yogyakarta yaitu tentang Pernikahan Adat Yogyakarta.
Di Yogyakarta sendiri mempunyai beragam potensi budaya, baik budaya yang tangible (fisik) maupun yang intangible (non fisik). Yogyakarta memiliki tidak kurang dari 515 Bangunan Cagar Budaya yang tersebar di 13 Kawasan Cagar Budaya. Di sini saya akan menjelaskan kebudayaan dari Yogyakarta yaitu tentang Pernikahan Adat Yogyakarta.
Hubungan cinta kasih wanita dengan pria, setelah
melalui proses dan pertimbangan , biasanya dimantapkan dalam sebuah tali
perkawinan, hubungan dan hidup bersama secara resmi selaku suami
istri dari segi hukum, agama dan adat. Di Jawa seperti juga ditempat
lain, pada prinsipnya perkawinan terjadi karena keputusan dua insan yang
saling jatuh cinta. Di Jawa dimana kehidupan kekeluargaan masih kuat, sebuah
perkawinan tentu akan mempertemukan dua buah keluarga besar. Oleh karena itu,
sesuai kebiasaan yang berlaku, kedua insan yang berkasihan akan
memberitahu keluarga masing-masing bahwa mereka telah menemukan pasangan yang
cocok dan ideal untuk dijadikan suami/istrinya. Namun, pernikahan tersebut bisa
terjadi karena pertimbangan penerimaan seorang calon menantu berdasarkan kepada
bibit, bebet dan bobot.
Pernikahan Adat Yogyakarta terbagi atas beberapa proses, yaitu :
1. Nontoni
Nontoni adalah upacara untuk melihat calon pasangan
yang akan dikawininya. Dimasa lalu orang yang akan nikah belum tentu kenal
terhadap orang yang akan dinikahinya, bahkan kadang-kadang belum pernah
melihatnya, meskipun ada kemungkinan juga mereka sudah tahu dan mengenal atau
pernah melihatnya.
2. Upacara Lamaran
Melamar artinya meminang, karena pada zaman dulu di
antara pria dan wanita yang akan menikah kadang-kadang masih belum saling
mengenal, jadi hal ini orang tualah yang mencarikan jodoh dengan cara
menanyakan kepada seseorang apakah puterinya sudah atau belum mempunyai calon
suami. Dari sini bisa dirembug hari baik untuk menerima lamaran atas
persetujuan bersama.
- Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah utusan dari calon besan yaitu orang tua calon pengantin pria dengan membawa oleh-oleh. Pada zaman dulu yang lazim disebut Jodang ( tempat makanan dan lain sebagainya ) yang dipikul oleh empat orang pria.
- Makanan tersebut biasanya terbuat dari beras ketan antara lain : Jadah, wajik, rengginan dan sebagainya.
- Menurut naluri makanan tersebut mengandung makna sebagaimana sifat dari bahan baku ketan yang banyak glutennya sehingga lengket dan diharapkan kelak kedua pengantin dan antar besan tetap lengket (pliket,Jawa).
- Setelah lamaran diterima kemudian kedua belah pihak merundingkan hari baik untuk melaksanakan upacara peningsetan. Banyak keluarga Jawa masih melestarikan sistem pemilihan hari pasaran pancawara dalam menentukan hari baik untuk upacara peningsetan dan hari ijab pernikahan.
3. Upacara
Tarub
Tarub adalah hiasan janur kuning (daun kelapa yang
masih muda) yang dipasang tepi tratag yang terbuat dari bleketepe (anyaman daun
kelapa yang hijau). Pemasangan tarub biasanya dipasang saat bersamaan dengan memandikan
calon pengantin (siraman, Jawa) yaitu satu hari sebelum pernikahan itu
dilaksanakan. Untuk perlengkapan tarub selain janur kuning masih ada lagi
antara lain yang disebut dengan tuwuhan. Tuwuhan dan gegodongan ini dipasang di
kiri pintu gerbang satu unit dan dikanan pintu gerbang satu unit.
4. Nyantri
Upacara nyantri adalah menitipkan calon pengantin pria
kepada keluarga pengantin putri 1 sampai 2 hari sebelum pernikahan. Calon
pengantin pria ini akan ditempat kan dirumah saudara atau tetangga dekat. Upacara
nyantri ini dimaksudkan untuk melancarkan jalannya upacara pernikahan, sehingga
saat-saat upacara pernikahan dilangsungkan maka calon pengantin pria sudah siap
ditempat sehingga tidak merepotkan pihak keluarga pengantin putri.
4.
5. Siraman
Upacara Siraman
Siraman dari kata dasar siram (Jawa) yang berarti mandi. Yang dimaksud dengan
siraman adalah memandikan calon pengantin yang mengandung arti membershkan diri
agar menjadi suci dan murni.
5.
6. Midodareni
Midodareni berasal
dari kata dasar widodari (Jawa) yang berarti bidadari yaitu putri dari sorga
yang sangat cantik dan sangat harum baunya. Midodareni biasanya dilaksanakan
antara jam 18.00 sampai dengan jam 24.00 ini disebut juga sebagai malam
midodareni, calon penganten tidak boleh tidur.
6.
7. Langkahan
Langkahan berasal dari kata dasar langkah (Jawa) yang
berarti lompat, upacara langkahan disini dimaksudkan apabila pengantin menikah
mendahului kakaknya yang belum nikah , maka sebelum akad nikah dimulai maka
calon pengantin diwajibkan minta izin kepada kakak yang dilangkahi.
Ijab atau ijab kabul adalah pengesahan pernihakan
sesuai agama pasangan pengantin. Secara tradisi dalam upacara ini keluarga
pengantin perempuan menyerahkan / menikahkan anaknya kepada pengantin pria, dan
keluarga pengantin pria menerima pengantin wanita dan disertai dengan
penyerahan emas kawin bagi pengantin perempuan. Upacara ijab qobul biasanya
dipimpin oleh petugas dari kantor urusan agama sehingga syarat dan rukunnya
ijab qobul akan syah menurut syariat agama dan disaksikan oleh pejabat
pemerintah atau petugas catatan sipil yang akan mencatat pernikahan mereka di
catatan pemerintah.
8. 9. Panggih
Panggih (Jawa) berarti bertemu, setelah upacara akad
nikah selesai baru upacara panggih bisa dilaksanaakan,. Pengantin pria kembali
ketempat penantiannya, sedang pengantin putri kembali ke kamar pengantin.
Setelah semuanya siap maka upacara panggih dapat segera dimulai.
- http://id.wikipedia.org/wiki/Upacara_pernikahan
- http://undangan-pro.blogspot.com/2012/02/pernikahan-adat-yogyakarta.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Yogyakarta